Minggu, 18 November 2012

Festival Musim Dingin di Korea Selatan


Komhukum (Jakarta) - Bagi sebagian negara yang mempunyai musim dingin, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu. Salah satunya adalah Ice Fishing yaitu kegiatan mancing yang dilakukan di atas permukaan es yang licin.

Hal ini bukanlah suatu hal yang baru bagi masyarakat Korea Selatan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah Hwacheon, provinsi Gangwon kurang lebih 120 km sebelah timur laut dari Ibu kota Korea Selatan, Seoul.


Musim dingin di daerah ini terasa menyenangkan karena ribuan pengunjung dari dalam maupun luar negeri akan datang untuk mengikuti event memancing tahunan atau sekedar menikmati pemandangan di daerah ini.
Bukan hanya di Korea Selatan, Ice Fishing juga populer di negara-negara seperti; Kanada, Finlandia, Estonia, Latvia, Norwegia, Polandia, Rusia, Swedia, Ukraina dan Jerman.

Ice Fishing Festival yang diadakan di Hwacheon ini berlangsung selama kurang lebih 10 hari, dan biasanya diadakan di bulan Januari. Event yang diadakan pertama kali pada tahun 2003 ini tidak pernah sepi dari pengunjung setiap tahunnya.

Para peserta juga tidak ragu untuk membawa seluruh keluarga mereka untuk mengikuti even ice fishing ini karena dalam festival ini bukan hanya ice fishing saja yang ada tetapi ada juga ice soccer, ice hockey, membuat boneka salju dan lain-lainnya juga ada. Sehingga tidak akan membuat anak-anak merasa bosan saat berada disini.

Menangkap Ikan Trout di Festival Musim Dingin Korea Selatan
Dalam Festival ini, Ada tiga cara menangkap ikan gunung ini. Pertama, dengan menggunakan umpan palsu. Kedua, dengan menggali lubang pada lapisan air sungai Hwacheon yang telah membeku dan menggunakan alat pancing mini. Ketiga, dengan mengikuti lomba menangkap ikan di mana para pesertanya melompat ke dalam sungai hanya dengan mengenakan kaos dan celana pendek, dan hanya diperbolehkan menangkap tiga ikan saja.
Ikan-ikan yang berhasil ditangkap dapat diolah dan dimakan baik secara mentah ataupun dipanggang di sarana-sarana memasak yang terdapat di sekeliling lokasi festival.

Festival yang menarik sekitar satu juta pengunjung setiap tahunnya ini, merayakan melimpahnya ikan trout air tawar, yang membanjiri perairan di provinsi utara setiap tahun.
Di malam hari, sepanjang sungai Hwacheon terpasang lampu-lampu cantik dengan hiasan ikan berbagai bentuk dan warna- warna. Salah satunya deretan lampu berbentuk ikan gunung sepanjang 150 meter.

Selain itu 17.000 lampu ikan gunung buatan para warga lokal lainnya juga dipajang di sini. Walaupun musim dingin di Korea tidak berlangsung lama, desa kecil Hwacheon berhasil menciptakan kesan yang mendalam, serta pengalaman festival musim dingin yang tak terlupakan bagi para turis.

Ironisnya, hiruk-pikuk festival ini berlangsung hanya beberapa mil dari perbatasan dengan negara tetangga Korea Utara, di mana jutaan rakyat negara tersebut saat ini menderita kelaparan karena gagal panen dan manajemen pertanian yang buruk. (K-5/Dn)

1 komentar: